Skip to main content

Be curious and not angry

Assalamualaykum wbt. 

I would like to share some jewels that I have gotten today. 

First, was from Dr Tamara Gray from Aida Azlin's Show Podcast:

Anse Dr Tamara Gray said (im paraphrasing it), 

"there're so many things to manage in this world - the pandemic, the islamophobia, systematic racism, strange hate growing around the world etc. Hence it can be very depressing, overwhelming and brings anxiety to us. My advice is, don't allow syaitaan, don't allow the world to put you in the state of negativity. Do anything you can to be positive. Get curious about whatever happening around you and ask yourself "what am i suppose to learn here?" instead of getting angry. Think about what is positive here and what joy can you bring from here, what joy can you bring to the world. InsyaaAllah from this, it makes difference not for one individual but to many other people. It may become the rising tide for the tarbiyah, rising tide of community care, rising tide of  'ilm and leadership that we need for today and tomorrow and all tomorrows that'll come."

Be Curious and Not Angry.

Second, It is something I found in a novel that im currently reading. The novel entitled 'Rindu' written by Tere Liye. (A gift from a beloved friend Nasra Patahuddin). 

One of the character in the novel is a Muslim Scholar and he gave a piece of advice to a young man who seemed depressed with his life. He said,

"Perjalanan kita masih jauh. Perjalanan hidup kita. Kau masih muda, perjalanan hidupmu boleh jadi jauh sekali, Nak. Hari demi hari hanyalah pemberhentian kecil. Bulan demi bulan, itu pun sekadar pelabuhan sedang. Pun tahun demi tahun, mungkin itu bisa kita sebut dermaga transit besar. Tapi itu semua sifatnya adalah pemberhentian. Dengan segera kapal kita berangkat kembali, menuju tujuan yang paling hakiki."

"Maka jangan pernah merusak diri sendiri. Kita boleh jadi benci atas kehidupan ini. Boleh kecewa. Boleh marah. Tapi ingatlah nasihat lama, tidak pernah ada pelaut yang merusak kapalnya sendiri. Akan dia rawat kapalnya, hingga dia bisa tiba di pelabuhan terakhir. Maka, jangan rusak kapal kehidupanmu milikmu, hingga dia tiba di dermaga terakhirnya". 

Both these wisdoms are so meaningful and i believe everyone should know. As Allah mentioned in the Quran, this world is nothing but a playground where we would be tested and only those with Sabr and Tawakkul could make it (into the heaven). Yes, the world can be scary and full of uncertainties. But that doesn't mean that we should give up with our lives and live like a rock - emotionless, motionless. Neither should we be angry and aggressive about it. Try your best to see the positives in every hardships. Be curious and ask yourself, "What can i learn from this? What can i do to make it benefitial?". Seek more knowledge. InsyaaAllah these will help you to get closer to Allah and to make the best out of your life. 




Comments

Popular posts from this blog

Sumpitan Glamping, Lenggong, Perak

Assalamualaykum wbt. Akhirnya, ada kekuatan yang tak dapat diabaikan untuk kemaskini blog ini haha Hari ini sis nak kongsikan pengalaman 'Camping' di tempat baru! Tempat ini baru dibuka pada tahun ini dan dinamakan sebagai  Sumpitan Glamping . Glamping ini bertempat di  Daerah Lenggong, Perak Darul Rizuan . Mungkin ada yang lupa, Lenggong ini adalah kawasan Prasejarah yang dijaga tau! Ingat tak Perak Man? Lelaki prasejarah yang dijumpai tulang belulang badannya yang disebut dalam buku teks sejarah sekolah menengah? Ya, sinilah tempat asalnya.  Kepada yang meminati permandangan perkampungan dan hutan, korang mesti akan seronok datang sini. Selain daripada adanya banyak  sungai , Lenggong juga ada banyak  Gua  tau! Gua-gua ini siap boleh di'explore'. Tetapi perlu pandai-pandai hubungi ejen-ejen tempatan lah untuk bantu bimbing kita sepanjang 'exploration' dalam gua nanti.  Air terjun ? Ada! Tetapi sis tak pergi lah, tak larat nak mendaki haha Harga penginapan di S

Poem: If I May

  Title: If I May Theme: Spiritual Reminder   If I may, I need you to tell me, That the world is temporary, And less people are wary, About the end that they will carry.   If I may, Remind me, please, Whether in hardship or ease, And no matter what I’ve seized, It’s only Him I have to please.   If I may, Give me a guarantee, For all the ambiguities, And for all the uncertainties, He’s always here, providing clarities.      If I may, Let it be known, For happiness to be owned, Live simply do not moan, And that’s the biggest don’t.   If I may, Help my thought to mend, That failure is not the end, Put trust in His hand, For I’ll be guided till the very end. - Muneera, 21st June 2018

Si Kecil Asykin

Esok, saya perlu berada di negeri jiran iaitu Perak. Kami di Hidayah Centre Foundation Wilayah Utara akan mengadakan sebuah program Ziarah Mesra Kampung Orang Asal. Saya akan ke sana menaiki Kereta Api dari Butterworth.  Saya singgah di masjid berdekatan dengan Penang Sentral. Memandangkan saya tiba 2 setengah jam lebih awal,  saya fikir baik saya berehat di dalam masjid sementara menunggu masuk waktu Asar.  Tiba-tiba, muncul seorang kanak-kanak dari tandas di sebelah kiri saya.  “Kakak nak sembahyang?,” tanya dia. “Dak, kak nak tunggu masuk waktu Asaq dulu”, jawab saya dengan senyuman. “Kamu buat apa sini?” tanya saya.  “Saya nak sembahyang”, katanya sambil menghadiahkan senyuman yang paling manis. Saya masuk ke ruangan sembahyang. Mengekorinya. Suis-suis lampu dan kipas dibuka satu persatu. Langsir dibetul-betulkan. Lagak AJK masjid. Saya pula sibuk mencari soket untuk mengecas telefon pintar saya. “Adik sorang ja ka?” tanya saya. “Ha sorang. Abang tak dak, abang dalam penjara kena t